Seblak Jeletet Murni
Jl. Pademangan III Blok 5
Aku sudah sering menikmati kuliner dari berbagai kota. Dan seringkali aku lupa dengan apa yang kumakan. sehingga seringkali pula aku tak bisa merekomendasikan makanan khas di suatu kota meski aku pernah kesana.
Seblak Jeletet Murni. Temenku, Firda, sudah sejak seminggu lalu mengajak makan kesini, namun baru sekarang kita sempat kesana bersama.
Aku memesan level 3. Level terpedas adalah level 5. Di setiap level, ada minimal menu yang harus dipilih. Jadi semakin tinggi level, harganya semakin mahal. Dan aku sangat shock saat melihat struk pesanannya. Harga seblak yang kupesan adalah Rp.42.000,- Kalau kamu kerja di Bank, kamu pasti akan menjadi orang yang perhitungan sepertiku. Itu adalah harga yang biasa kubayar untuk 3 porsi seblak. Tapi ya sudahlah. Apa boleh buat, semua sudah dipesan.
Dari segi penyajian, bisa dimaklumi kenapa harganya mahal. Karena porsinya 2 kali dari seblak biasanya. Dan seperti yang bisa dilihat pada gambar, seblak ini isinya full of cabai.
Untuk kadar pedas, level 3 bagiku kurang pedas, dan sepertinya aku masih tahan untuk menyantap level 5.
Namun sayang, karena sejak kecil sering makan pedas, saat kuliah, perutku menjadi sensitif terhadap makanan pedas. Jadi bisa dibilang lidahku pasti tahan, tapi perutku tidak.
Dari segi rasa, seblak ini sama sekali tidak ada rasanya. Sorry to say, ini seblak paling tidak enak yang pernah kucoba. Hanya terasa seperti tumpukan cabai yang dikasih air. Rasanya gak enak.
Dan benar saja, karena siang harinya sudah makan ayam Keprabon level 5 ditambah seblak ini, perutku langsung bereaksi. Perutku sangat sakit setelah makan setengah porsi padahal biasanya aku masih tahan meski pagi-siang-malam di rapel dengan makanan pedas. Tapi entah kenapa,makan seblakini sungguh menyiksa padahal pedes juga biasa. Lebih pedas saat aku makan samyang dengan 2 bumbu.
Saking menyiksanya, setelah makan seblak, aku langsung muntah. Ini pertama kalinya aku muntah makan makanan pedas meskipun makanan ini tidak terasa terlalu pedas.
Karena itu, sepertinya aku tidak akan pernah lagi kembali kesana untuk memakan seblak.
Untung saja es jellynya rasanya sangat enak. Jadi mungkin ketika aku kembali kesana, aku hanya akan memesan es jelly.
Jl. Pademangan III Blok 5
Aku sudah sering menikmati kuliner dari berbagai kota. Dan seringkali aku lupa dengan apa yang kumakan. sehingga seringkali pula aku tak bisa merekomendasikan makanan khas di suatu kota meski aku pernah kesana.
Seblak Jeletet Murni. Temenku, Firda, sudah sejak seminggu lalu mengajak makan kesini, namun baru sekarang kita sempat kesana bersama.
Aku memesan level 3. Level terpedas adalah level 5. Di setiap level, ada minimal menu yang harus dipilih. Jadi semakin tinggi level, harganya semakin mahal. Dan aku sangat shock saat melihat struk pesanannya. Harga seblak yang kupesan adalah Rp.42.000,- Kalau kamu kerja di Bank, kamu pasti akan menjadi orang yang perhitungan sepertiku. Itu adalah harga yang biasa kubayar untuk 3 porsi seblak. Tapi ya sudahlah. Apa boleh buat, semua sudah dipesan.
Dari segi penyajian, bisa dimaklumi kenapa harganya mahal. Karena porsinya 2 kali dari seblak biasanya. Dan seperti yang bisa dilihat pada gambar, seblak ini isinya full of cabai.
Untuk kadar pedas, level 3 bagiku kurang pedas, dan sepertinya aku masih tahan untuk menyantap level 5.
Namun sayang, karena sejak kecil sering makan pedas, saat kuliah, perutku menjadi sensitif terhadap makanan pedas. Jadi bisa dibilang lidahku pasti tahan, tapi perutku tidak.
Dari segi rasa, seblak ini sama sekali tidak ada rasanya. Sorry to say, ini seblak paling tidak enak yang pernah kucoba. Hanya terasa seperti tumpukan cabai yang dikasih air. Rasanya gak enak.
Dan benar saja, karena siang harinya sudah makan ayam Keprabon level 5 ditambah seblak ini, perutku langsung bereaksi. Perutku sangat sakit setelah makan setengah porsi padahal biasanya aku masih tahan meski pagi-siang-malam di rapel dengan makanan pedas. Tapi entah kenapa,makan seblakini sungguh menyiksa padahal pedes juga biasa. Lebih pedas saat aku makan samyang dengan 2 bumbu.
Saking menyiksanya, setelah makan seblak, aku langsung muntah. Ini pertama kalinya aku muntah makan makanan pedas meskipun makanan ini tidak terasa terlalu pedas.
Karena itu, sepertinya aku tidak akan pernah lagi kembali kesana untuk memakan seblak.
Untung saja es jellynya rasanya sangat enak. Jadi mungkin ketika aku kembali kesana, aku hanya akan memesan es jelly.
Komentar
Posting Komentar