Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

CARA MENARIK HATI GEN Z

Pernahkah Anda merasa tidak mampu memahami atau merasa kesulitan mengatasi anak Anda ataupun adik Anda yang lahir di rentang tahun 1997-sekarang atau yang disebut sebagai Gen Z? Setiap generasi memiliki karakteristik yang berbeda karena perubahan zaman yang terjadi di masing-masing era juga berbeda. Sehingga pendekatan untuk masing-masing generasi juga berbeda. Untuk mampu menarik hati Gen Z maka kita perlu memahami karakteristik mereka. Saya melewati proses pengamatan kurang lebih 10 tahun untuk memahami cara menarik hati Gen Z. Saya akan menjelaskannya secara ringkas. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menarik hati Gen Z :   Gen Z tidak suka diatur Beberapa gen Z, terutama laki-laki tidak senang diatur. Bahkan dalam bermain sekalipun. Mereka suka untuk menentukan sendiri permainan apa yang hendak mereka mainkan. Karakter ini melekat hingga mereka dewasa. Mereka suka memutuskan sendiri keputusan-keputusan dalam hidup mereka, bahkan keputusan-keputusan ke

Media Massa

Gambar

Review dan Sinopsis Drama Thailand “O-Negative” Series

Gambar
Ini salah satu drama Thailand yang paling bagus menurut gue, selain Full House, Kiss Me, U-Prince dan Ugly Duckling. Awalnya nemu di explore instagram salah satu adegan di episode satu antara Foon dan Puen. Disitu gue langsung merasa how cute they are. Kemudian coba lihat-lihat previewnya di Youtube. Karena rasa penasaran, langsung deh nyari online watch yang ada eng sub-nya. Dan pada pandang pertama saya langsung jatuh cinta pada Tor Thanapob yang jadi pemeran Puen. Asli ini orang ganteng banget. Drama ini bercerita tentang persahabatan antara lima orang mahasiswa yang bertemu saat masa orientasi, kalau di Indonesia, ospek kali ya. Diceritakan disini mereka mengambil jurusan seni. Tokohnya diantaranya Prim, Art, Foon, Puen dan Chompoo. Foon dan Puen anak orang kaya. Art dan Puen sudah bersahabat sebelum mereka kuliah. Saat pertama bertemu, Puen suka sama Foon, sementara Art suka sama Prim. Namun bedanya Puen berani mendekati orang yang dia suka sementara Art tidak. Puen tidak

Review dan Sinopsis Novel “Origin” Karya Dan Brown

Gambar
Hanya butuh waktu lima hari untuk bisa menamatkan buku ini. Untungnya pekerjaan saya tidak begitu banyak. Dan meskipun banyak, saya pasti tetap tidak akan bisa untuk tidak tergoda melanjutkan kisah yang harus saya tuntaskan dalam lembaran-lembaran buku ini. Jujur saja ada sedikit perasaan kecewa sekaligus bangga dengan novel karya Dan Brown kali ini. Bagian yang mengecewakan adalah saya merasa analisis-analisis Dan Brown kali ini kurang setajam karya-karya sebelumnya. Begitupun dengan teka-teki yg ada. Menurut saya tidak begitu sulit untuk dipahami dan dipecahkan. Juga adegan2 yg ada tidak sebegitu menegangkannya untuk memicu adrenalin saya dalam membacanya. Endingnya pun sedikit mudah tertebak dan ternyata tebakan saya benar. Bagian yang membuat bangga tentu saja gaya Dan Brown dalam bercerita tetap saja mengagumkan, memainkan emosi pembacanya secara cepat dan menampilkan tipuan2 yg mampu membuat kita tersenyum takjub. Tema spesif
Apakah aku menjadi dewasa karena aku telah lulus kuliah? Apakah aku menjadi dewasa saat aku telah berusia 20 tahunan? Apakah aku menjadi dewasa ketika aku telah bekerja sementara yang lain masih merencanakan masa depannya? Apakah aku menjadi dewasa saat aku dewasa? Saat ku bertanya apakah aku telah dewasa, kupikir aku belum dewasa.
Our life is so blessed. Walaupun hidup tak mudah, tapi terima kasih untuk setiap kebahagiaan setiap harinya.

Perpisahan

Dalam hidup akan selalu ada pertemuan dan perpisahan. Dan meskipun telah merasakan berbagai macam perpisahan, namun setiap perpisahan akan tetap terasa sangat menyakitkan. "Jangan mengenal terlalu banyak orang. Semakin banyak orang yang kamu kenal, semakin banyak kenangan. Semakin banyak kenangan, akan semakin sulit untuk melepaskan." Itu sloganku dulu, karena aku terus lelah oleh perasaan sedih akibat perpisahan. Namun, semakin sedikit orang yang kamu kenal, maka semakin tertumpuk kenangan terhadap mereka. Dan semakin sulit untuk mengucapkan kata perpisahan. Aku benci perpisahan. Tapi aku sadar, ketika aku membenci sebuah perpisahan, itu artinya Allah Maha Baik mempertemukanku dengan orang-orang baik yang sulit untuk aku lupakan. Dan timbullah penyesalan, karena terlalu sedikit jejak yang kutinggalkan dan masih sedikit kenangan-kenangan baik yang bisa kuberikan pada mereka.

Trust dan Komunikasi

Dalam dunia bisnis, bisnis apapun itu, hal paling utama adalah “trust”. Dan dalam membangun trust, hal paling utama adalah “komunikasi”. Banyak yang heran ketika aku bekerja di dunia perbankan. Padahal basic pendidikanku adalah perencanaan tata ruang. Ceritanya sungguh panjang yang bisa aku simpulkan menjadi sebuah “kebetulan”. Tapi bukan sebuah kebetulan ketika aku memutuskan untuk melanjutkan “kebetulan” yang telah terjadi ini.  Aku disini bukan bekerja, tapi belajar. Karena itulah, ketika orang-orang menghindari divisi kredit, aku justru senang berada di jalur ini. Karena jika aku bukan disini, aku akan menjadi seorang pekerja, bukan pembelajar. Aku tak tahu apakah aku akan terus disini atau aku akan lelah belajar, tapi kuharap segala yang kupelajari dapat membuat garis tangan hidupku yang lebih indah lagi. Hari ini aku belajar tentang trust dan komunikasi. Pertama, aku bertemu dgn Pak Heri, owner dan CEO sebuah perusahaan outsourcing . Beliau adalah gambaran perpaduan

SCRAP IS MY HOBBY

Gambar
Ada kebahagiaan sendiri ketika membuat sebuah karya tak peduli betapa sulit dan lelahnya. Tiba-tiba kangen dengan kerjaan tangan dulu. :)
Gambar
Seblak Jeletet Murni Jl. Pademangan III Blok 5 Aku sudah sering menikmati kuliner dari berbagai kota. Dan seringkali aku lupa dengan apa yang kumakan. sehingga seringkali pula aku tak bisa merekomendasikan makanan khas di suatu kota meski aku pernah kesana. Seblak Jeletet Murni. Temenku, Firda, sudah sejak seminggu lalu mengajak makan kesini, namun baru sekarang kita sempat kesana bersama. Aku memesan level 3. Level terpedas adalah level 5. Di setiap level, ada minimal menu yang harus dipilih. Jadi semakin tinggi level, harganya semakin mahal. Dan aku sangat shock saat melihat struk pesanannya. Harga seblak yang kupesan adalah Rp.42.000,- Kalau kamu kerja di Bank, kamu pasti akan menjadi orang yang perhitungan sepertiku. Itu adalah harga yang biasa kubayar untuk 3 porsi seblak. Tapi ya sudahlah. Apa boleh buat, semua sudah  dipesan. Dari segi penyajian, bisa dimaklumi kenapa harganya mahal. Karena porsinya 2 kali dari seblak biasanya. Dan seperti yang bisa dilihat pada gambar
Dulu orang berjual beli dengan saling bertukar, kemudian emas, dan muncullah uang Di masa depan mungkin tak akan ada lagi uang Orang-orang bertransaksi dengan apa yang mereka sebut sebagai e-money Pada akhirnya kita akan berakhir dengan melihat kekayaan sebagai angka-angka yang tertulis di buku rekening atau layar telepon genggam yang tak ada lagi wujudnya. Maka benarlah uang adalah ilusi.
Setiap Kita adalah Koruptor. Yang membedakan hanya jumlah dan objeknya saja. Jika menurutmu tidak, Apakah kamu pernah titip absen saat kuliah? Terlambat datang rapat? Masuk kerja lewat “jalur belakang”? Menerima uang tip dan hadiah atas jasa yang kamu berikan? Ikut jamuan ”makan gratis”? Menerima ”uang-uangan” yang antah berantah darimana datangnya? Membubuhkan tanda tangan fiktif?